Mobil listrik semakin berinovasi dengan konsep EV tenaga angin. Kendaraan ini dilengkapi turbin mini di atap yang memanfaatkan hembusan angin saat mobil melaju untuk menambah daya baterai.
Keunggulannya adalah efisiensi energi. Meski tidak cukup untuk mengisi penuh baterai, turbin bisa memperpanjang jarak tempuh 5–10% tanpa perlu stasiun pengisian tambahan.
Beberapa startup di Belanda dan Amerika sudah menguji prototipe ini di jalur tol panjang. Hasilnya cukup menjanjikan meski masih butuh perbaikan teknologi aerodinamika.
Namun, ada kritik bahwa turbin bisa menambah hambatan angin sehingga justru mengurangi efisiensi. Oleh karena itu, desain harus sangat presisi.
Selain itu, biaya produksi lebih tinggi karena turbin membutuhkan material ringan namun kuat.
Meski penuh tantangan, EV tenaga angin dianggap simbol mobil masa depan yang memanfaatkan semua potensi energi terbarukan.
Mungkin suatu hari nanti, setiap mobil listrik tidak hanya bergantung pada colokan listrik, tetapi juga pada hembusan angin di jalan raya.